Ilustrasi.



Oleh: Michael H Lumanauw

Kalimat di atas adalah penggalan kalimat dari hasil wawancara khusus oleh jurnalis terpopuler di Indonesia, Najwa Shihab bersama narasumber khusus, presiden ke 7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta nasional, Rabu, 22 April 2020 yang lalu.

Najwa Shihab yang terkenal dengan pertanyaan-pertanyaan yang tajam, menohok dan terkesan menguliti siapa saja yang menjadi narasumbernya, sepertinya tidak menyangka dengan jawaban-jawaban yang di luar jangkauannya. Ada banyak pertanyaan yang dilontarkan. Tetapi kali ini, saya menyoroti pada kalimat "Membuat Tenang Itu Sebuah Keputusan" dari seorang Joko Widodo.

Pertanyaan dilontarkan oleh Najwa Shihab tentang, “mengapa sebelumnya sepertinya pemerintah sepertinya tertutup terhadap data soal pasien Covid-19, kemudian sekarang terbuka? Mengapa sebelumnya para elit dalam pemerintahan Jokowi sepertinya menganggap enteng persoalan Covid-19, sepertinya pemerintah meremehkan wabah virus corona?”

Saat itu, Jokowi memberi jawaban yang mungkin tidak pernah terpikirkan publik, yaitu membuat rakyat tenang, itu juga suatu keputusan. Penjelasan Jokowi, bahwa itu dilakukan agar supaya rakyat tidak panik dan berbondong-bondong datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Kesiapan peralatan test Covid-19, diperebutkan oleh lebih dari 200-an negara. Jawaban presiden Jokowi ini, suatu hal yang luar biasa dan sangat bijaksana. Bukan sebuah jawaban yang didasari sikap yang "grasa-grusu", tetapi penuh kehati-hatian, ketelitian, dengan menimbang dari berbagai aspek yang ada di bangsa ini.

Penjelasan presiden yang mengatakan, setiap bangsa tidak sama budayanya dan kedisiplinannya. Hal ini menunjukkan, bahwa mengurus satu Negara, tidaklah sama dengan persoalan menaikkan rating sebuah stasiun televisi, atau sebuah acara. Tidak sama dengan pengamat dalam berbagai bidang. Negara dengan segala kemampuannya, memiliki instrument-instrument yang dihuni oleh berbagai ahli dalam berbagai bidang dan dengan kemampuan logistik serta akses informasi yang tak terbatas. Tentu berbeda dengan cara pandang seorang jurnalis, bahkan seorang ahli sekalipun. Mengapa? Karena namanya Negara, apalagi sebesar Indonesia, pasti punya berbagai resources yang tidak dimiliki oleh seorang pengamat, ahli atau jurnalis. Negara bisa mengalokasikan dana yang sangat besar untuk suatu hal yang sangat penting, untuk mendapat kajian yang tepat, informasi yang akurat, dan tindakan yang dianggap tepat.

Fakta membuktikan, negara adidaya (super power) sekaliber Amerika Serikat saja tidak berdaya menghadapi wabah virus corona (Covid-19). Bandingkan dengan jumlah pasien dan korban dengan jumlah kematian per tanggal 19 April 2020 yang lalu, ada 39.015 kasus. Dengan jumlah penduduk Amerika Serikat yang sekitar 330 juta jiwa, Indonesia 270 juta jiwa dengan korban meninggal sekitar 600-an jiwa.

Dalam tanya-jawab bersama presiden Joko Widodo (Jokowi) justru semakin menantang seorang presenter cantik Najwa Shihab untuk menunjukkan satu negara yang berhasil mengatasi Covid-19 dengan melakukan lockdown. Ini yang luar biasa, biasanya narasumber Najwa Shihab yang tidak bisa menjawab, kali ini justru sepertinya kebalikannya.

Jadi, memang sudah tepat dan sangatlah.bijaksana, ketika pemerintah berusaha untuk membuat rakyat menghadapi bencana karena keputusan yang diambil oleh pemerintahan Jokowi untuk membuat rakyat tenang. Karena benarlah apa yang dikatakan oleh presiden Jokowi: "Membuat rakyat tenang itu juga suatu keputusan".